Tuslisan ini hanya sebuah perhitungan kasar atau bahkan sangat kasar, tapi tidak ngawurisasi karena ada dasar yang digunakan. Lalu untuk apa tulisan ini dibuat? Saya hanya ingin menunjukkan bahwa sesuatu yang selama ini dekat dengan kita sangat mempengaruhi kehidupan sosial dan juga kesehatan kita. Tulisan ini fokus pada pengaruhnya terhadap kesehatan. Baiklah, kita menuju ke topik utama.
Penggunaan telepon seluler (ponsel) sebagai media komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan masalah kesehatan. Sumber utama masalah kesehatan yang berhubungan dengan ponsel adalah medan elektromagnetik yang diradiasikan menara pemancar (BTS) dan dari ponsel itu sendiri [3]. Ketika
terhubung dengan jaringan, ponsel menggunakan sinyal dalam frekuensi radio untuk berkomunikasi dengan BTS terdekat.
Level paparan radiasi gelombang elektromagnetik dari menara BTS dapat diabaikan mengingat jarak antara pengguna ponsel dengan BTS cukup jauh. Tetapi berbeda dengan level radiasi dari ponsel kepada penggunanya. Karena jaraknya yang sangat dekat, efek radiasi gelombang elektromagnetik dari ponsel tidak dapat diabaikan. Terlebih lagi ponsel sangat sering digunakan untuk melakukan panggilan, mengirim pesan singkat, atau mencari informasi melalui internet.
Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (ITU), jumlah ponsel di Indonesia pada tahun 2013 mencapai angka 125.36 ponsel tiap 100 penduduk atau sekitar 125% dari jumlah penduduk. Sedangkan pada tahun Januari 2014 jumlah ponsel mengalami sedikit penuruan yakni mencapai 112% dari jumlah penduduk yang artinya bahwa satu orang dapat memiliki lebih dari satu ponsel. Dengan meningkatnya jumlah kepemilikan ponsel tiap penduduk, maka radiasi yang dialami pemilik posel juga akan meningkat.
Parameter paling penting yang digunakan dalam penilaian level radiasi gelombang elektomagnetik yang dipancarkan ponsel adalah Specific Absorption Rate (SAR). Nilai ini menunjukkan laju radiasi elektromagnetik yang diserap per satuan waktu per kilogram. Nilai SAR berbeda untuk tiap bagian tubuh tertentu seperti kepala dan tubuh bagian lain.
Pada tulisan ini, akan disajikan pendekatan teoretis untuk menganalisis besarnya penetrasi medan elektromagnetik pada tubuh manusia khususnya pada bagian kepala dan efek termal yang ditimbulkan. Frekuensi yang digunakan dalam perhitungan pada makalah ini adalah frekuensi GSM yang digunakan oleh ponsel yaitu 900 MHz dan 1800 MHz.
Radiasi elektromagnetik dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh kerana efek panas yang ditimbulkan. Mengingat tubuh manusia terdiri dari sekitar 65-70% air, elektrolit dan ion, radiasi gelombang elektromagnetik dapat dengan mudah mempengaruhi keadaan fisik manusia. Air merupakan molekul polar yang memiliki muatan positif dan negatif yang terpisah
sehingga terbentuk dipol. Tubuh manusia, yang tersusun atas jutaan sel, juga memiliki medan elektromagnetik. Medan elektromagnetik eksternal seperti radiasi dari ponsel dapat berinteraksi dengan tubuh dan mempengaruhi medan elektromagnetik
internal. Continue reading “Pendekatan Teoretis Kalkulasi Specific Absorption Rate (SAR) Pada Tubuh Manusia Akibat Paparan Gelombang Elektromagnetik” →